Beliau dengan bangga membawa hewan qurbannya ke masjid untuk disembelihkannya dan setelah disembelih beliau mendata siapa saja yang akan menerima daging kambing itu. Ini masa2 yang sangat indah dimana bisa berbagi dengan yang lain, dan saat itu nenek membagikannya kepada seumuran beliau yang nasibnya tak seberuntung nenek.
Namun berbeda untuk tahun ini, harga kambing naik hingga 200rb/ekor dibandingkan tahun lalu, yang harga 800rb sangat kecil kambingnya. hmmm.. ketika qurban dijadikan bentuk keikhlasan atau pengorbanan dari yang akan berqurban dimanfaatkanlah oleh para penjual kambing dengan mempromosikan kambingnya dengan mengambil sisi kerohanian pembeli sehingga harga kambing dan hewan qurban lainnya bisa naik.
Senjata pedagang dengan bilang, "pak, klo mau berqurban niatkan "ikhlasnya" dalam berqurban tanpa melihat berapa harga kambingnya namun lihat kesempurnaan hewan qurban yang di qurbankan". hmmm... sehingga banyak yang keluarga pas-pasan tak sanggup berqurban karena malu jika "menenteng" kambing qurban yang kecil di masjid terdekat.
Padahal qurban itu bukan dilihat dari "harga" maupun "fisik" dari kambing itu. Tapi berqurban itu letaknya dihati kita, tentu yang berkaitan dengan hati adalah urusan kantong setelah urusan kantong teratasi baru urusan fisik kambingnya. jadi ketika berqurban di sini bukan berarti kambing yang besar akan mendapat pahala yang lebih besar dibandingkan dengan yang kecil tapi besarnya keimanan dan ketaqwaan kita dalam melakukan qurban.
Iman tentang ibadah qurban dan bertaqwa dengan memenuhi qurban sesuai dengan rukun2nya itu yang lebih penting. Hal ini yang sulit dibangun pada diri kita, uang kita sebesar 800rb untuk beli HP akan terlahat sangat murah tapi ketika buat berqurban sulit dan berat mengeluarkan dana itu. Astgfirullah.
Semoga kita diberikan kekuatan iman dan islam dalam menjalankan ibadah-ibdah kita.. amiiinnn...
Ayoooo berqurban... ;)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar