Memberi dan Menerima itu salah satu dari makna menjadi keluarga SAMARA, namun pernahkah kita dalam posisi dimana kita tak bisa memberi kepada orang yang kita cintai atau mungkin kita di posisi menunggu untuk diberi? sungguh kedua posisi ini sangat berat bagi batin kita
Kebahagiaan bagi para pecinta tulus adalah dia memberikan sesuatu tanpa harap kembali dan hanya ingin melihat yang diberinya tersenyum bahagia. Apapun dan bagaimanapun caranya memberi ketika dibumbui keikhlasan baik si pemberi dan sipenerimanya akan terlihat indah.
Wahai para suami (para lelaki yg jomblo) cobalah bahagiakan istri dan pasangan anda semaksimal kemampuan anda, meskipun ternyata kita harus mengencangkan ikat pinggang untuk bisa memberinya sesuatu demi sebuah kebahagiaannya.
Wahai para istri (wanita single), cobalah memposisikan diri anda untuk tidak "menuntut" terlalu berlebih karena seberapapun besarnya yang anda terima (baik dari materi maupun non materi) takkan berarti atau tidak bermakna jika anda melihat hanya dari sisi objek apa yang anda terima tp cobalah lihat dari sisi "bagaimana proses seseorang yang memberinya kepada anda".
Seorang tukang becak akan memberikan anaknya boneka yang dibelinya di toko luak, dan ada pengusaha yang memberikan berbie termahal kepada anaknya. dari kedua contoh disana bisa jadi terindah pada sisi keluarga pertama tp bisa jg posisi ke dua, tapi coba bayangkan jika kita melihat dari sisi sang pemberi, tukang becak maupun seorang pengusaha berusaha memberikan terbaik bagi anaknya dengan berapapun harga dari boneka itu.
Semoga cerita ini sedikit memberikan motivasi dan memberikan kita semangat untuk memberi dan menerima dengan ikhlas..
Semoga bermanfaat..
Mari kita berbagi.......
Tidak ada komentar:
Posting Komentar