Aku sangat mengingat siapa dan bagaimana ibu mendidik anak2nya. Ibu ku tercinta bernama Nunung Dewi Sab'ah, beliau hanya lulusan SMA dari keluarga besar yang saat itu keluarga aki emak adalah keluarga yang sangat kaya dan terhormat.
Ibu ku tidak melanjutkan sekolah ke kuliah karena saat itu ibu ku tidak bisa lolos masuk universitas negri. Kemudian beliau bertemu dengan bapakku bernama Qushoyin Natapraja.
Bapakku dari keluarga miskin yang saat itu mencintai ibuku dari keluarga orang kaya, maka munculah gejolak batin dari kesenjangan ekonomi yang ada namun ibuku memilih bapakku tanpa melihat seberapa banyak kemampuan ekonomi bapakku.
Masa pernikahan ibuku dilalui dengan sederhana karena bapakku tidak mampu mengadakan resepsi pernikahan yang besar. Suatu ketika ibuku diajag "hidup susah" oleh bapakku, diajag berjualan es lilin yang saat itu harganya hanya Rp 25,- Saat itu ibu ku sangaaaattttt malu karena dari kalangan keluarga kaya yang tidak pernah berjualan untuk menghidupi keluarga. Masa ini yang ku ingat adalah ibuku punya kulkas yang peruntukannya untuk membuat es jd dari seluruh ruangan itu bisa dibuat es.
Ibu ku saat itu sangat malu membawa termos es ke sekolahku dan saat itu ak pun malu ketika tahu ibuku tidak seperti ibu-ibu yang lain tapi uniknya katanya ibuku bangga ke aku, anak seorang pedagang yang sangat "megang" banggeddd disekolah huahahaha...
Ak saat kecil memang usil, nakal, dan bandel tapi.... ak pinterrr banget di TK ku huahahaha... lomba pake baju paling cepat dan ak sering menjadi ketua kelas dan sering dapat prestasi di TK hingga saat ku di SD ak slalu mendapat peringkat huahahah sombongnyaaaa....
Saat itu ibuku kemudian diajag berjualan di bisnis lain oleh bapakku yakni jual kelapa di pasar. Saat itu makin malu ibuku karena menjadi ibu ramah tangga yang tidak seperti tetangga-tetanggaku dimana semua kerja dikantoran tetapi ibuku bekerja di pasar yang becek, bau, dan kumuh.
Suatu ketika ak selalu di tinggal dirumah sebelum terbangun, kemudian ak harus mempersiapkan diriku untuk kesekolah sendiri yang kemudian sebelum ke sekolah ak harus sarapan ke pasar tempat ibuku bekerja, disanalah ku bertemu dengan ibuku untuk minta makan dan "sangu" (uang saku).
Ku melihat ibuku bangga dengan ak ketika beliau melihat jenjang pendidikanku lancar dan teruuussss menanjak, ku masuk ke SMP favorit di Solo, SMA di IC Serpong, dan kuliah di IPB. Kebanggaan ibuku kepadaku terlihat di saat ku menyelesaikan masa kuliahku, ku tahu saat itu ibuku hanya sekolah sampai SMA sedangkan ak anaknya yang pertama sampai kuliah meskipun nilai IPK ku tidak terlalu patut di banggakan hehe..
Ibuku sendirian menghadiri acara wisudaku, mungkin saat itu dia ingin membuatku bangga dengan jerih payahku kuliah selama 4th. Beliau jauh-jauh dari Solo ke bogor naik bis, dan saat itu ku tumpangkan ibuku di kostan ku. Ya... ku belum bisa memberikan kenyamanan terbaik buat ibuku.
Ternyata lambat laun kesabaran ibuku mendidik dan berkeluarga berangsur angsur memberikan hasil terbaiknya. Jerih payah ibuku yang hanya menjadi seorang pedagang dan lulusan SMA ini bisa membawanya mengunjungi baitullah di mekah.
Ibuku sudah naik haji, saat itu ibuku tidak menyangka jika ingat masa saat meikah dengan bapakku mungkin tak kepikiran bisa kesana untuk menunaikan ibadah haji.
Ibu, kau benar-benar ibu yang sangat kami banggakan, lantunan doamu selalu mengantarku untuk lepas dari setiap musibah yang sedang kualami, lantunan doamu slalu mengantarku ke suksesan langkah hidupku, hingga restu terindahmu di masa pernikahanku.
Ibu, pengorbanan terbesarmu ke kami sangat tiada tara, tak memandang bagaimana caranya pengorbanan itu kau berikan kepada kami tanpa memandang kepentingan pribadimu. Semoga ku bisa membanggakan ibu dan ibu bisa mendapatkan ridho dari Allah atas segala perjuangan ibu kepada kami, ku yakin ibu akan mendapatkan tempat terbaiknya kelak.. amiiinnn...
SELAMAT HARI IBU...
Berikan kasih cinta terbaik kita kepada ibu kita ketika beliau masih bisa merakan kasih dan sayang kita..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar