Jumat, 01 Maret 2013

mengingat mu ibu

Hari ini waktu menunjukkan masih gelap dengan udara dinginnya bandung yang menusuk2 tulang tak mengurangi niat untuk tetap berkeluhkesah kepadaNya dengan sujud dan air mata.

Tetesan air wudhu membasahi tubuh namun menghangatkan hati karena terselubung oleh selimut iman kepadaNya. Selesai bersujud kemudian melantunkan lantunan firman2nya untuk lebih menenangkan hati dan pikiran.

Selesai rutinitas itu, pandangan mengelilingi bangunan yang berumur masih muda namun sudah ada bercak2 bocornya air hujan dimana2 namun mata tertuju dari kardus kiriman dari kampung halaman.

Dalam hati terusik dan mengingat apa yang ada didalam kardus itu, "ada mie, kopi, snack, coklat, wafer, dll" yang mengusik hati ini bukan isinya seberapa besar nilainya namun mengingat bagaimana proses ketika ibu mengumpulkan barang2 itu buat anaknya diperantauan. Terpikir bahwa ibu setiap mengumpulkan isi kardus itu pasti memikirkan apa yang dibutuhkan oleh anaknya diperantauan. subhanallah... sungguh hati seorang ibu yang mulia yang terus mengingat akan perjuangan anaknya diperantauan namun astghfirullah.. hati ini tak sedikitpun teringat olehnya ketika bahagia dan kesuksesan sudah dicapai ditanah perantauan.

Cintamu tiada henti dan tiada tara, tak pernah melihat apa kendala yang dialaminya namun tetap mengingat masa depan anaknya diperantauan..

Ya Allah lindungilah, ridhoilah, rahmatilah dan ampunilah dosa Ibu kami..
hanya lantunan doa yang bisa kami hadiahkan... amiiinnn..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar