Jumat, 30 November 2012

Jodoh Seri 4..





Akhirnya ku merencanakan pernikahan dengannya, mendadaknya pernikahanku bukan karena ku tak sabar untuk segera memilikinya namun ku berpikir saat itu agar ak tak terjerumus dalam lembah kemudzorotan pacaran. Akhirnya waktu yang tepat adalah saat dia sudah lulus sekolah, keputusanku sangatlah terlihat mendadak saat itu karena info tentang rencana pernikahanku tersebar 2minggu sebelum menikah, keluarga besar ramai dan banyak yang menghubungi ku untuk menanyakan kejelasan rencana pernikahanku.

Saat itu yang ada di genggamanku tak seberapa persiapan materinya namun ku percaya sama Allah saat itu bahwa Allah akan mempermudah niatan pernikahanku dan berikut ini beberapa kemudahan dalam pernikahanku yang diberikan oleh Allah

1. Mahar
Pada saat itu mahar menjadi salah satu ketakutanku karena ku harus memenuhinya demi salah satu syarat pernikahan. ternyata ada keadaan yang membuatku mengharu biru berkaitan dengan mahar ini, sebelum masa pernikahan ak dihubungi oleh kakak istriku, dia bilang, "eh, maharnya jangan tinggi2 ya nanti takut jadi patokan dasar mahar calon suamiku" dalam hati, "wah kebetulan sekali" kemudian ku merencanakan memberikan mahar yang dapat menguji kepada calon istriku tentang sudut pandang istriku dari segi ekonomi, akhirnya ku menyampaikan bahwa ku tidak akan bawa seserahan yang ribet itu dan ku hanya bisa memberikan cincin yang tak seberapa, seperangkat alat sholat, dan uang Rp 100.000.
Saat mendengar itu awalnya istriku kaget, keluarga besarnya kaget dan heran, namun hal itu wajar saja tp yang uniknya mereka mengiyakan mahar itu dalam waktu yang singkat dan tanpa ada negosiasi yang panjang dan berbelit2, Subhanallah...
Saat itu ak berpikir bahwa ini istri yang mulia bagiku dimana menurut sunnah rosul bahwa istri yang mulia adalah istri yang meringankan permintaan maharnya. Namun ini yang membuatku makin terharu pada istriku, wanita sholehah itu hanya ak "hargai" Rp 100.000,- mungkin orang lain berpikir, "Wah murahhhhan bgt" tp ku yakin ini adalah keberkahan yang Allah berikan kepada istriku yakni rezeki kesholehan yang tak da nilainya.

2. Acara pernikahan
Kemudian masuklah dalam diskusi acara pernikahannya nanti. Awalnya ku takut mereka meminta dengan acara yang mewah dan banyak pengeluaran tapi ternyata apa yang telah Allah mudahkan? mereka meminta acaranya sederhana saja dan prosesnya nikah secara agama saja karena dia masih harus melanjutkan sekolah jadi akan sulit klo harus melakukan pernikahan secara negara.
Ak semakin terharu ketika istriku mengenakan pakaian pernikahan sewaan yang putih, saat itu harganya tak seberapa hanya Rp 350.000 namun dia sungguh terlihat seperti bidadari yang sholehah turun dari karunia Allah kepadaku. dalam hati ku menangis betapa dia menerima segala kekurangan yang ku berikan kepadanya di hari yang sangat dinantikan oleh para wanita saat mereka menikah. ak hanya bisa berdoa agar dia mendapatkan keindahan menikah melalui ridho dan berkah dari Allah yang turun kepadanya.
Mungkin ku bukan lelaki yang sempurna buatnya, yang tidak memberikan keindahan pernikahan buatnya, yang tidak membuatnya bangga menikah denganku tp malah sebaliknya dia wanita yang sangat sempurna buatku, dimana dia melakukan pernikahan sesederhana mungkin malah seminim mungkin.

Akhirnya datang juga saat-saat pernikahan itu tepatnya tgl 16 Juni 2012, rumah gubugnya di sulap menjadi tempat acara pernikahan kami,  persiapan konsumsi seadanya dibuat dalam waktu sekejap (karena sederhana menunya) dan dengan gagahnya ku mengulangi 2x lafal ijab qobul nikahku, "Saya terima nikah dan kawinnya **** ****..... dengan maskawin seperangkat alat sholat dan uang Rp 100.000,- dibayar tunai" hehehe.... ku tak peduli apa yang dipikirkan orang saat itu dengan mahar yang ku berikan pada istriku yang ku pikirkan hanya rasa syukurku kepada Allah tentang semua rencana-rencana indah pernikahanku.

Kini ku sudah menjadi halal bagi istriku, berharap hidup keluargaku selalu dalam lindungan dan rahmat Allah hingga ajal menjemput kita. amiiinnnn....

Semoga bermanfaat... "_^

Tidak ada komentar:

Posting Komentar