Selasa, 08 September 2015

Semua Bukan Kebetulan Melainkan Sudah ada Yang Mengatur

Pagi-pagi jam 3.30 ku bersamanya harus bangun dan mempersiapkan semua persiapan lebih awal agar tidak ada yang terlewatkan, dari mempersiapkan sarapan, mengisi air, mencuci baju, mencuci piring hingga persiapan mandi kita.

Saat adzan berkumandang sekitar pukul 5 pagi, kami pun sholat subuh dan siap untuk berangkat ke kota. Selama dalam perjalanan kami kadang menjalin komunikasi tentang stok beras yang menipis, stok mie yang menipis, sampai kami mengatur uang kami agar tidak terlalu banyak pengeluaran di kota (red: harga gorengan di kota 1000/biji).

Selama di bandung hampir 4tahun, kehidupan kami di pinggiran kota bandung sehingga kami tidak mengahadapi kemacetan lalu lintas saat beraktifitas, namun kini kami merasakan bersama-sama. Capek? Sudah pastilah tapi ada keindahan di sela-sela aktifitas kita, ya kita hidup bersama dan menikmatinya bersama.

Sesampainya di kampus, dia turun dan melepas helmnya tanpa lupa meminta izin untuk berangkat dengan mencium tanganku, dan dia berlalu dari hadapanku untuk menuju ke kampusnya, ku melihatnya dari belakang seraya bergumam, "semoga Allah meridhoi langkah-langkahmu dan Allah mengabulkan semua impian-impian km.

Ya... Ini kisah ku dengan istriku tercinta..

luv u my wife...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar