Pada tanggal 30 Januari 2015 ku jalan menuju jakarta untuk bertemu seorang diruektur dimana beliau ku andalkan menjadi pahlawanku di masa bulan kesulitanku ini. Selama di jakarta ku menginap di kostan temenku, ternyata kehidupannya penuh dengan kesederhanaan dan keterbatasan, dengan gaji yang tak lebih dariku membuat ku berpikir ternyata ku masih lebih beruntung dibandingkan dia dan ku harus bersyukur.
Selama di jakarta, ku jalan menuju istiqlal dan sholat dhuha disana, merasakan kemegahan dan kesejukan suasana masjid membuat angan pikiranku menerawang ke musibah yang sedang ku hadapi ini. Masa dimana ku menunggu2 akhir dari keterpurukanku ini. Akhirnya tanggal 10 ku menemui dirutku, beliau sibuk dengan bisnisnya yang secara nominal 200M perputaran uang pertahunnya.
Saat bertemu dengan beliau ternyata tak da kabar yang menyenangkan hati, dan pupus sudah harapanku untuk melepas masa nganggurku. Audzubillahimindzalik...
Namun, saat ku bertemu dengan beliau, ternyata beliau menasehatiku agarku kuat menghadapi ujian ini. Beiau memang tidak islam namun nasehatnya sangat menggugahku, Ku berpikir nasehat itu datangnya dari Allah meskipun keluarnya nasehat itu dari orang yang bukan islam.
Semoga ujian ku ini segera berakhir amin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar