Sabtu, 08 Maret 2014

Penguasa Lahan

Penguasa kampung, itu istilah yang konon diyakini turun temurun didaerah pelosok yang jauh dari bingar2 ibu kota namun karena rupiah kekerasan para penguasa kampung mungkin sama kerasnya di ibu kota.

Sungguh miris ketika niat mulia di cekal oleh niat2 yang mementingkan diri sendiri. ya, itu yang ku alami beberapa minggu ini, di salah satu desa dengan tingkat keterbelakangan yang cukup tinggi hingga sinyal aja tidak ada disanalah penguasaan lahan terjadi.

Ketidak sukaan para penguasa lahan yang melihat kesejahteraan dikuasai oleh orang lain membuatnya melakukan pengancaman dan intimidasi kepadaku. Namun, karakter jawa membawaku aman disetiap perselisihan, karakter jawa yang unggah ungguh dan teposliro inilah yang menjagaku dalam hidup bersosialisasi.

Alhamdulillah, diri ni aman dan terjaga dari niat buruk orang lain, suatu ketika tanpa saya ketahui ada yang mencegatku dijalan yang selalu ku lewati tapi karena kuasa dan kehendak Allah entah kenapa ku tak bertemu dengannya semenitpun. Subhanallah itulah kuasa Allah atas setiap hambaNya.

Kini yang perlu kusadari adalah managemen sosial yang harus dibangun dan di aplikasikan dimanapun, adanya "kulonuwun" terhadap para tetokoh masyarakat sekitar yang membuat makin harmonisnya hub sosial.

Semoga kita selalu dalam lindunganNya amiiinnn

Tidak ada komentar:

Posting Komentar